Sabtu, 24 Desember 2011

Puluhan Tahun, Pulau Enggano Krisis Air Bersih

Politikindonesia - Krisis air bersih yang terjadi di Pulau Enggano sangat memprihatinkan. Krisis telah terjadi sejak puluhan tahun, sejak tidak beroperasinya Perusahaan Daerah Air Minum, di wilayah tersebut. Selama puluhan tahun, masyarakat Enggano hanya mengandakan rembesan air laut sebagai sumber air.

Kondisi ini terjadi  di seluruh desa di wilayah Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu itu. Desa tersebut yakni, Desa Banjar Sari, Meok, Malakoni, Apoho, Kahyapu dan Desa Kaana.


 Tetua Suku Enggano, Rafli Zen mengatakan, daerah tersebut mengalami krisis air bersih sejak tidak berfungsinya PDAM setempat puluhan tahun lalu. “Sejak itu pula masyarakat hanya menggunakan air sumur dari rembesan air laut sebagai sumber kehidupan," terang dia.

 Dituturkan Rafli, air yang dihasilkan sumur tersebut sebenarnya, tidak layak dikatakan sebagai air sumur karena galian sumur hanya kedalaman 1,5 meter telah mendapat air. Sementara kualitas air tersebut meragukan untuk kesehatan.

 Keluhan senada juga disampaikan Suyitno, Kepala Desa Kaana Kecamatan Enggano. Dia sangat menyayangkan sarana air bersih di daerah tersebut, dibiarkan mubazir. Sejak puluhan tahun sehingga sekarang, kata Suyitno, sarana  itu tak terurus. Saat ini  kondisinya sudah rusak dan sebagian hilang.

 Lebih jauh Suyitno menceritakan, sumber air bersih di pulau yang berpenduduk 2.700 jiwa tersebut terdapat di dua desa, yakni Desa Meok dan Desa Kaana. Kedua desa itu mempunyai mata air perbukitan. Mata air tersebut saat ini difungsikan masyarakat setempat sebagai sumber irigasi buatan hingga dapat mengaliri area persawahan seluas puluhan hektare.

 Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bengkulu Utara, Buyung Satria, di Bengkulu membenarkan kondisi masyarakat di pulau tersebut memerlukan air bersih PDAM.

 “Kondisi itu betul adanya.  Apa yang disampaikan masyarakat setempat, kita dalam kunjungan kerja unsur Muspida Kabupaten Bengkulu Utara tiga bulan lalu, telah melihat langsung kondisi masyarakat yang bergantung pada hasil pertanian dan kekayaan laut tersebut," uajr Buyung.

 Dikatakan Buyung, pemkab Bengkulu Utara telah mengagendakan beberapa hal yang harus diprioritaskan untuk kesejahteraan masyarakat setempat. “Termasuk pengadaan air bersih,” ujarnya.
(zel/yk)

Sumber :
http://politikindonesia.com/index.php?k=nusantara&i=9889-Puluhan-Tahun,-Pulau-Enggano-Krisis-Air-Bersih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar